CIANJUR - Enda Supriyadi (7), yang merupakan korban tersengat listrik, kini menjalani Pengobatan Alternatif di Wilayah Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, untuk mendapatkan perawatan selanjutnya, Akibat dari tersengat Listrik Pihak PLN pun menyebutkan telah melakukan Upaya maksimal terhadap anak tersebut.
Asisten Manajer Pelayanan dan Administrasi PLN Area Cianjur, Agung Wicaksono mengatakan, pihak PLN Rayon Cianjur Kota langsung mendatangi korban dan keluarga yang sempat dirawat di rumah sakit.
" Kami langsung menjenguk korban dan memberi santunan kemanusiaan di rumah sakit kepada keluarga korban," ujar Agung, Rabu (18/7/2018).
Agung mengatakan pihak keluarga juga sudah membuat surat pernyataan tidak akan menuntut akibat kecelakaan yang terjadi.
Menurutnya, setelah kejadian pun pihak PLN langsung melakukan pencegahan lebih lanjut di lapangan. Ia menjelaskan konstruksi kabel mengalirkan saluran udara tegangan menengah bukan saluran udara ekstra tinggi seperti yang diberitakan.
"Tiang dan kabel sudah sesuai standar, hanya saja ada bangunan yang ditinggikan sehingga posisinya mendekati jaringan listrik yang sudah ada," kata Agung.
Agung mengatakan pihak PLN sudah beberapa kali mendatangi pihak korban dan membujuk agar Enda diobati secara medis akan tetapi, keluarga menginginkan pengobatan secara alternatif, bahkan pihak PLN pun sempat menawarkan perawatan kesehatan dengan BPJS kepada keluarga Enda.
"Sejak keluarga membawa Enda ke alternatif, kami beberapa kali menjenguk ke Sukalarang, selama ini komunikasi sudah berjalan baik dengan keluarga," kata Agung.
Agung mengatakan, pihaknya secara intern berkomunikasi dengan Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN dan berinisiatif untuk memberi santunan kepada keluarga Enda. "Besarnya seperti yang terungkap di audiensi kemarin Rp 25 juta, itu dari Yayasan Baitul Maal yang bersumber dari sumbangan para pegawai, hal lainnya untuk membantu keluarga juga sudah kami rencanakan termasuk opsi mempekerjakan Ayah korban sebagai mitra kerja PLN sehingga mampu menjamin kesejahteraan keluarga lebih baik lagi di masa depan," kata Agung.
Selain memberikan uang tunai Rp 25 juta, PLN juga berencana memberi bantuan sebesar Rp 1 juta per bulan kepada keluarga Enda sesuai dengan keadaan dan kemampuan YBM PLN.
"Intinya kami mencari solusi terbaik penyelesaian masalah secara kekeluargaan," ujar Agung.
Hal senada dikatakan Manajer PLN Area Cianjur, Rahmi Handayani, yang mengedepankan sisi kemanusiaan dan musyawarah dalam setiap kunjungan kepada keluarga korban.
"Kami akan berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan mengedepankan sisi kemanusiaan, kami berharap semua pihak dapat mendukung upaya penyelesaian masalah," katanya.
Supervisor Humas dan Protokol PLN Distribusi Jawa Barat, Octoyura, sudah menerima laporan adanya kejadian anak yang tersengat listrik. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan PLN Area Cianjur mengenai hal tersebut.
"Jajaran kami jauh hari selalu melaksanakan sosialisasi tentang bahaya listrik serta himbauan kepada masyarakat tentang keselamatan ketenagalistrikan , jadi kami sudah melakukan tindakan preventif sesuai dengan aturan yang ada," katanya.
Octo juga mengimbau peran aktif warga untuk melapor jika ada gangguan terkait jaringan yang dirasa mengganggu atau berbahaya bagi warga dan agar masyarakat yang membangun rumah atau apa saja yang berdekatan dengan instalasi tegangan PLN agar melaporkannya kepada PLN sehingga bisa diambil langkah-langkah pencegahan.
"Kami menunggu peran aktif warga jika menemukan gangguan jaringan atau hal lain terkait PLN yang membahayakan warga, segera hubungi PLN di nomor layanan call center (0263) 123 melalui telfon rumah atau 123 melalui HP, aplikasi PLN Mobile, melalui website www.pln.co.id atau datang ke kantor PLN terdekat," (Ghienz*Cfm)
Asisten Manajer Pelayanan dan Administrasi PLN Area Cianjur, Agung Wicaksono mengatakan, pihak PLN Rayon Cianjur Kota langsung mendatangi korban dan keluarga yang sempat dirawat di rumah sakit.
" Kami langsung menjenguk korban dan memberi santunan kemanusiaan di rumah sakit kepada keluarga korban," ujar Agung, Rabu (18/7/2018).
Agung mengatakan pihak keluarga juga sudah membuat surat pernyataan tidak akan menuntut akibat kecelakaan yang terjadi.
Menurutnya, setelah kejadian pun pihak PLN langsung melakukan pencegahan lebih lanjut di lapangan. Ia menjelaskan konstruksi kabel mengalirkan saluran udara tegangan menengah bukan saluran udara ekstra tinggi seperti yang diberitakan.
"Tiang dan kabel sudah sesuai standar, hanya saja ada bangunan yang ditinggikan sehingga posisinya mendekati jaringan listrik yang sudah ada," kata Agung.
Agung mengatakan pihak PLN sudah beberapa kali mendatangi pihak korban dan membujuk agar Enda diobati secara medis akan tetapi, keluarga menginginkan pengobatan secara alternatif, bahkan pihak PLN pun sempat menawarkan perawatan kesehatan dengan BPJS kepada keluarga Enda.
"Sejak keluarga membawa Enda ke alternatif, kami beberapa kali menjenguk ke Sukalarang, selama ini komunikasi sudah berjalan baik dengan keluarga," kata Agung.
Agung mengatakan, pihaknya secara intern berkomunikasi dengan Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN dan berinisiatif untuk memberi santunan kepada keluarga Enda. "Besarnya seperti yang terungkap di audiensi kemarin Rp 25 juta, itu dari Yayasan Baitul Maal yang bersumber dari sumbangan para pegawai, hal lainnya untuk membantu keluarga juga sudah kami rencanakan termasuk opsi mempekerjakan Ayah korban sebagai mitra kerja PLN sehingga mampu menjamin kesejahteraan keluarga lebih baik lagi di masa depan," kata Agung.
Selain memberikan uang tunai Rp 25 juta, PLN juga berencana memberi bantuan sebesar Rp 1 juta per bulan kepada keluarga Enda sesuai dengan keadaan dan kemampuan YBM PLN.
"Intinya kami mencari solusi terbaik penyelesaian masalah secara kekeluargaan," ujar Agung.
Hal senada dikatakan Manajer PLN Area Cianjur, Rahmi Handayani, yang mengedepankan sisi kemanusiaan dan musyawarah dalam setiap kunjungan kepada keluarga korban.
"Kami akan berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan mengedepankan sisi kemanusiaan, kami berharap semua pihak dapat mendukung upaya penyelesaian masalah," katanya.
Supervisor Humas dan Protokol PLN Distribusi Jawa Barat, Octoyura, sudah menerima laporan adanya kejadian anak yang tersengat listrik. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan PLN Area Cianjur mengenai hal tersebut.
"Jajaran kami jauh hari selalu melaksanakan sosialisasi tentang bahaya listrik serta himbauan kepada masyarakat tentang keselamatan ketenagalistrikan , jadi kami sudah melakukan tindakan preventif sesuai dengan aturan yang ada," katanya.
Octo juga mengimbau peran aktif warga untuk melapor jika ada gangguan terkait jaringan yang dirasa mengganggu atau berbahaya bagi warga dan agar masyarakat yang membangun rumah atau apa saja yang berdekatan dengan instalasi tegangan PLN agar melaporkannya kepada PLN sehingga bisa diambil langkah-langkah pencegahan.
"Kami menunggu peran aktif warga jika menemukan gangguan jaringan atau hal lain terkait PLN yang membahayakan warga, segera hubungi PLN di nomor layanan call center (0263) 123 melalui telfon rumah atau 123 melalui HP, aplikasi PLN Mobile, melalui website www.pln.co.id atau datang ke kantor PLN terdekat," (Ghienz*Cfm)