Wanita terduga Pekerja Sek yang berhasil digrebek di sejumlah warung remang-remang di kawasan Citarum dan Ciranjang langsung digelandang ke kantor Satpol PP dan Linmas Pemkab Cianjur guna pemeriksaan lebih lanjut.
Sedangkan menurut Kepala Satpol PP dan Linmas Pemkab Cianjur, Ucup Dita Miharja, Jika terbukti berprofesi sebagai Wanita Pekerja Sek, akan langsung dikirim ke Panti Sosial Pasar Rebo untuk direhabilitasi guna mengikuti pelatihan keahlian.
Namun dalam melakukan razia tersebut, dengan memakai pola baru, yakni tidak dengan konvoi kendaraan dinas, hanya dengan menggunakan mobil preman.
Dengan jumlah personil disebar ke berbagai tempat yang disinyalir sebagai tempat praktek prostitsi serta tempat mangkal para wanita malam tersebut.
Dalam razia tersebut, sedikitnya terjaring sebanyak 21 orang wanita yang diduga wanita pekerja sek. Dari semua yang terjaring, hanya dua orang yang memiliki kartu identitas (KTP) sedangkan yang lainnya dengan dalih ketinggalan di rumah.
Dijelaskan pula Ucup, razia penyakit masyarakat tersebut merupakan agenda rutin dalam rangka penegakan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 21 tentang larangan pelacuran.
Kegiatan tersebut, sengaja dilakukan secara acak sebagai upaya antisipasi kebocoran sekaligus untuk memberikan syok terapi kepada para pelaku bsinis esek-esek yang tetap membandel beroperasi.
Dengan waktu dan tempat yang acak, guna menghindari adanya kebocoran.*c-fm
