CIPANAS - Badan Amil Zakat (Baznas) Provinsi Jawa Barat menggelar Rapat Koordinasi yang dilaksanakan dengan melakukan pendistribusian zakat kepada para mustahik, penyerahan sertifikat ISO dan Pemberian Rekor ORI kepada disabilitas yang berhasil membuat kerajinan tangan, kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Hotel Yasmin Cipanas-Cianjur, Rabu (12/12/18).
Ketua Baznas Pusat Prof. Bambang Sudibyo mengatakan, kegiatan tersebut merupakan acara inti Rapat Koordinasi Baznas Se-Provinsi Jabar yang dengan menggelar secara Simnolik Pendistribusian Zakat kepada Mustahik, disamping itu juga secara simbolik dilaksanakan penyerahan sertifikat ISO dan Pemberian Rekor ORI untuk para mustahik Disabilitas," hari ini acara intinya rapat koordinasi Baznas Se-Provinsi Jabar dengan menyerahkan berbagai simbolik dan Pemberian Rekor ORI untuk para mustahik disabilitas yang mampu membuat kerajinan tangan seperti tas yang sangat besar", paparnya.
", kita harus Memasyarakat tagline bayar pajak karena masih banyak muslim yang tidak sadar akan zakatnya. Mereka hanya memberikan bantuan kepada para fakir miskin setiap lebaran aja. Padahal zakat mall juga sangat penting untuk menghisabkan hartanya", ungkap Bambang.
Bambang juga menambahkan, untuk tahun ini Pengumpulan Zakat meningkat 24% dari tahun sebelumnya sebanyak 6,224 Trilyun dan kini dapat dikumpulkan sebanyak 8 trilyun hal ini dibuktikan kesadaran masyarakat meningkat akan zakatnya," Zakat Tahun ini 8 trilyun secara Nasional yang sebelumnya Tahun 2017 mengumpulkan 6,224 trilyun dari mengalami peningkatan 24 persen pertahun Jauh melampaui pertumbuhan ekonomi", paparnya.
Terakhir Bambang menghimbau agar kesadaran membayar zakat melalui lembaga negara agar pendistribusiannya langsung kepada mustahik Zakat," kita harus tingkatkan kesadaran akan membayar Zakat dan membayar kepada Lembaga Negara seperti Baznas agar pendistribusian tepat pada sasaran", imbuhnya.
Sementara Ketua Baznas Provinsi Jabar K.H Arif Ramdani menuturkan, pendistribusian Zakat terbagi dalam beberapa kategori yakni Konsumtif diberikan kepada Mustahik yang sudah lansiadan tidak bisa diberdayakan, selanjutnya Kategori Produktif yang bisa diberikan kepada mustahik yang memoliki potensi.
" Tentu pendistribusian zakat yang pertama ada yang bersifat konsumtif karena para mustahik ada yang kategori lansia sudah tidak bisa diberdayakan lagi diberikan untuk kebutuhan sehari-hari, kemudian mustahik yang produktif mereka yang memiliki potensiensi secara ekonomi, mereka akan dibekali pelatihan skill usaha, pemberian modal usaha, namun ada juga pemberian sarana usaha tergantung dari hasil musyawarah tim terlebih kaum disabilitas diberdayakan diberkan skil agar mandiri", tuturnya.
Arif menambahkan, Rekor Ori yang diberikan sebagai motivasi bagi kaum disabilitas berdasarkan hasil penilaian objektif dari Lembaga yang kompeten," para disabilitas ini bisa menghasilkan inovasi dengan membuat kerajinan tangan tas yang besar. Mudah-mudahan nantinya para mustahik dan juga disabilitas ini diharapkan dapat menghasilkan pendapatan bagi mereka", paparnya. (Ghienz).
Ketua Baznas Pusat Prof. Bambang Sudibyo mengatakan, kegiatan tersebut merupakan acara inti Rapat Koordinasi Baznas Se-Provinsi Jabar yang dengan menggelar secara Simnolik Pendistribusian Zakat kepada Mustahik, disamping itu juga secara simbolik dilaksanakan penyerahan sertifikat ISO dan Pemberian Rekor ORI untuk para mustahik Disabilitas," hari ini acara intinya rapat koordinasi Baznas Se-Provinsi Jabar dengan menyerahkan berbagai simbolik dan Pemberian Rekor ORI untuk para mustahik disabilitas yang mampu membuat kerajinan tangan seperti tas yang sangat besar", paparnya.
", kita harus Memasyarakat tagline bayar pajak karena masih banyak muslim yang tidak sadar akan zakatnya. Mereka hanya memberikan bantuan kepada para fakir miskin setiap lebaran aja. Padahal zakat mall juga sangat penting untuk menghisabkan hartanya", ungkap Bambang.
Bambang juga menambahkan, untuk tahun ini Pengumpulan Zakat meningkat 24% dari tahun sebelumnya sebanyak 6,224 Trilyun dan kini dapat dikumpulkan sebanyak 8 trilyun hal ini dibuktikan kesadaran masyarakat meningkat akan zakatnya," Zakat Tahun ini 8 trilyun secara Nasional yang sebelumnya Tahun 2017 mengumpulkan 6,224 trilyun dari mengalami peningkatan 24 persen pertahun Jauh melampaui pertumbuhan ekonomi", paparnya.
Terakhir Bambang menghimbau agar kesadaran membayar zakat melalui lembaga negara agar pendistribusiannya langsung kepada mustahik Zakat," kita harus tingkatkan kesadaran akan membayar Zakat dan membayar kepada Lembaga Negara seperti Baznas agar pendistribusian tepat pada sasaran", imbuhnya.
Sementara Ketua Baznas Provinsi Jabar K.H Arif Ramdani menuturkan, pendistribusian Zakat terbagi dalam beberapa kategori yakni Konsumtif diberikan kepada Mustahik yang sudah lansiadan tidak bisa diberdayakan, selanjutnya Kategori Produktif yang bisa diberikan kepada mustahik yang memoliki potensi.
" Tentu pendistribusian zakat yang pertama ada yang bersifat konsumtif karena para mustahik ada yang kategori lansia sudah tidak bisa diberdayakan lagi diberikan untuk kebutuhan sehari-hari, kemudian mustahik yang produktif mereka yang memiliki potensiensi secara ekonomi, mereka akan dibekali pelatihan skill usaha, pemberian modal usaha, namun ada juga pemberian sarana usaha tergantung dari hasil musyawarah tim terlebih kaum disabilitas diberdayakan diberkan skil agar mandiri", tuturnya.
Arif menambahkan, Rekor Ori yang diberikan sebagai motivasi bagi kaum disabilitas berdasarkan hasil penilaian objektif dari Lembaga yang kompeten," para disabilitas ini bisa menghasilkan inovasi dengan membuat kerajinan tangan tas yang besar. Mudah-mudahan nantinya para mustahik dan juga disabilitas ini diharapkan dapat menghasilkan pendapatan bagi mereka", paparnya. (Ghienz).