“Penilitian yang selama ini
dilakukan untuk mengungkap informasi sejarah yang terkubur di lokasi Situs Gunung Padang terus berlangsung, upaya tersebut dilakukan untuk mengungkap
kebenaran sejarah ataupun spekulasi yang selama ini beredar di masyarakat mengenai asal usul dan sejarah terbentuknya
Situs Gunung Padang sedikit demi sedikit mulai terungkap” dikatakan wakilbupati
Cianjur, dr. H. Suranto, MM., saat mendampingi kunjungan menteri Pendidikan (M.
Nuh) ke Lokasi Situs Gunung Padang Kabupaten Cianjur, hadir juga wakil Gubernur
Jawa barat (Dedi Mizwar) serta Wakil Timnas Riset Gunung Padang Bidang Geologi
Danny Hilman. Selasa, 17/09/14.
Situs Gunung Padang berada di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka,
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Situs megalitikum ini diyakini oleh tim peneliti
mempunyai bentuk seperti piradima dan memiliki usia yang jauh lebih tua
dibandingkan piramida di Mesir. Luas komplek inti situs gunung Padang ini
mencapai 900 meter persegi dan berada di ketinggian 885 meter diatas permukaan laut.
Situs ini merupakan komplek pemujaan di masa megalitikum. Indikasinya ditemukan
batu-batu besar yang identik dengan punden berundak atau tempat pemujaan di jaman
megalitikum.
Wakil Timnas Riset Gunung
Padang Bidang Geologi Danny Hilman juga turut menemani M. Nuh berkeliling.
Mereka mengunjungi tiap titik situs yang terdiri dari 5 teras tersebut. Tampak
pula Dandim Cianjur Letkol Infanteri Moch Andi yang bertugas membantu tim di
lokasi situs. M. Nuh juga sempat diajak menuju ke titik ekskavasi di sisi timur
situs. Pada titik tersebut, tim telah melakukan ekskavasi dan memperlihatkan
susunan batuan budaya yang diyakini telah memiliki pengetahuan canggih untuk
membangun situs tersebut.
Mendikbud M. Nuh mengatakan, di
dalam penelitian selalu ada dugaan – dugaan untuk membuktikan intelektual atau
kepenasaran akademik oleh karena itu kita tidak perlu masuk diwilayah
kontroversi. Kegiata di lokasi Situs Gunung Padang tersebut dibagi menjadi tiga
fase yaitu, fase penelitian, fase konservasi dan fase promosi dana yang
digunakan adalah dana abadi pendidikan sebesar 24 triliyun yang akan dibagi
untuk tiga kelompok, yang pertama untuk beasiswa, kedua untuk research
kebijakan nasional dan yang ketiga untuk rehabilitasi sekolah akibat bencana.
Untuk tahap awal dana penelitian dialokasikan sebesar tiga miliar.
Sementara itu wakil bupati
mengatakan, kedepannya diharapkan Situs Gunung Padang ini bisa menjadi objek
wisata yang mampu menarik perhatian turis lokasl maupun mancanegara, wabup
berharap dengan adanya lokasi objek wisata Situs Gunung Padang ini dapat
berdampak positif terhadap perkonomian masyarakat. “masyarakat sekitar bisa
berjualan makanan atau minuman khas daerah juga kerajinan yang menarik untuk
meningkatkan daya beli masyarakat sekitar, namun, masih diperlukan proses
panjang untuk menata Situs ini, mulai dari perbaikan akses jalannya, maupun
segala sesuatu yang berkaitan dengan prosedur yang harus di taati guna
menjadikannya objek wisata yang memikat
ciri khas dari kabupaten Cianjur”. (Gin*Cfm)