Pemerintah kabupaten Cianjur gencar mengawasi penjualan hewan qurban
menjelang hari raya Idul Adha nanti.
"Kami selalu melakukan pengawasan dan sampai saat ini
tidak ada laporan mengenai penyakit antraks. Kita akan
selalu mengawasi para pedagang hewan apalagi yang berasal dari luar Kota,"
kata Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (DPPK) Kabupaten Cianjur
Djoni Rozali usai memantau lokasi penjualan hewan, Rabu (1/10/2014).
Djoni menuturkan, sampai saat ini belum ada laporan terkait penyakit yang serius, namun ada hewan yang terkena penyakit ringan itu disebabkan karena perjalanan jauh.
Djoni menuturkan, sampai saat ini belum ada laporan terkait penyakit yang serius, namun ada hewan yang terkena penyakit ringan itu disebabkan karena perjalanan jauh.
“kami terus melakukan pengecekan terhadap hewan qurban, apalagi berasal
dari luar kota, biasanya hewan menderita penyakit ringan, mungkin karena
perjalanan jauh, “tuturnya.
Wakil Bupati Cianjur, Suranto mengatakan, dari hasil pemantauan di sejumlah tempat penjualan hewan, termasuk di Pasar Hewan, kondisi hewan kurban layak dikonsumsi. Termasuk hewan kurban yang berasal dari luar daerah.
“sejauh ini di Cianjur tidak ada kasus penyakit antraks, kalau cacing pernah ada, tapi itu tidak apa – apa, “paparnya.
Wakil Bupati Cianjur, Suranto mengatakan, dari hasil pemantauan di sejumlah tempat penjualan hewan, termasuk di Pasar Hewan, kondisi hewan kurban layak dikonsumsi. Termasuk hewan kurban yang berasal dari luar daerah.
“sejauh ini di Cianjur tidak ada kasus penyakit antraks, kalau cacing pernah ada, tapi itu tidak apa – apa, “paparnya.
“salah satu fungsi pemerintah yaitu pengawasan, menjelang Idul Adha
permintaan dari masyarakat meningkat, untuk hewan yang dari luar Cianjur ada
surat kesehatan hewan, itu wajib karena jangan sampai hewan yang dari luar
berpenyakit, bukan saya mempersulit para pengusaha tapi ingin pengusaha
berjalan dengan baik pembelinya bisa yakin kalau sudah ada pengawasan dari
pemerintah, “imbuhnya. (Gin*Cfm)